Piyambak merupakan sebuah renungan dan refleksi diri sutradara tentang bagaimana rasanya menjadi manusia terakhir di dunia, kesendirian, dan masa lalu.

Beberapa orang mengatakan bahwa manusia mati bukan saat nafas sudah tidak berhembus, namun saat nama sudah tidak diucapkan. Itu lah mengapa Albert Einstein, Soekarno, dan Muhammad abadi.

Namun apa jadinya jika ternyata kamu orang terakhir yang ada di dunia? Siapa yang tahu namamu? Siapa yang ingat keberadaanmu? Wajah yang kabur, ingatan yang buram, dan aroma yang samar-samar. Bahkan masa lalu pun melebur menjadi ragu.